cara membuat makalah tentang frasa, klausa, jenis jenis kalimat
PPKn
devanyaocktavia
Pertanyaan
cara membuat makalah tentang frasa, klausa, jenis jenis kalimat
1 Jawaban
-
1. Jawaban dwi1017
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Masih banyak orang yang belum mengetahui dan belum paham tentang makna dan hakikat sintaksis. Padahal, penggunaanya begitu dekat dengan masyarakat Indonesia, yaitu berkisar tentang kalimat bahasa Indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Banyak permasalahan yang ada dalam mendalami penguasaan sintaksis dan hakikatnya. Perlu pendalaman dan banyak mempraktekan dalam dunia kebahasaan. Karena ilmu sintaksis sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sintaksis itu? Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tatabahasa. Sintaksis juga dapat dikatakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan.
Sintaksis merupakan cabang linguistik yang membicarakan hubungan antar kata dalam tuturan (speech). Unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup sintaksis adalah frase, klausa dan kalimat. Didalam makalah ini akan dibahas ketika pokok bahasan tersebut secara rinci.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari sintaksis?
2. Apa saja yang termasuk dalam sintaksis bahasa Indonesia?
3. Bagaimana hubungan antara frasa, klausa, dan kalimat?
4. Apakah yang dimaksud dengan frasa, klausa, dan kalimat?
5. Apa sajakah ciri-ciri dari frasa, klausa dan kalimat?
6. Apa sajakah macam-macam frasa, klausa dan kalimat dan beserta contohnya?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian sintaksis.
2. Mengetahui yang termasuk dalam sintaksis.
3. Mengetahui hubungan frasa, klausa dan kalimat.
4. Mengetahui pengertian frasa, klausa dan kalimat.
5. Mengetahui ciri-ciri frasa, klausa dan kalimat.
6. Mengetahui macam-macam frasa, klausa dan kalimat beserta contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sintaksis
a. Pengertian Secara Etimologi
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti ’dengan’ dan kata tattein yang berarti ’menempatkan’. Jadi, secara etimologi berarti: menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Selain dari bahasa Yunani, sintaksis juga berasal dari bahasa Belanda yaitu syntaxis. Sintaksis juga berasal dari bahasa Inggris yaitu syntax. Istilah sintaksis (Belanda, Syntaxis) ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan tentang seluk beluk wacana , kaliamat, prase dan klausa.
b. Pengertian Sintaksis dari Berbagai Ahli
1) Menurut Gleason (1955) “Syntax maybe roughly defined as the principles of arrangement of the construction (word) into large constructions of various kinds.” Artinya adalah sintaksis mungkin dikaitkan dari definisi prinsip aransemen konstruksi (kata) ke dalam konstruksi besar dari bermacam-macam variasi.
2) Robert (1964:1) yang berpendapat bahawa sintaksis adalah bidang tata bahasa yang menelaah hubungan kata-kata dalam kalimat dan cara-cara menyusun kata-kata.Verhaar mengatakan bahwa sintaksis adalah terdiri dari susunan subjek (s) predikat(p) objek (o) dan keterangan yang merupakan tempat – tempat kosong yang tidak mempunyai arti apa – apa.
3) Prof.Drs.M.Ramlan mengatakan bahwa sintaksis merupakan cabang ilmu bahasa (linguistik) yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.
4) Prof.Dr.Suparman Herusantosa mengatakan bahwa sintaksis merupakan studi tentang hubungan antara kata yang satu dengan kata yang lain.
Dari beberapa pernyataan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa sintaksis merupakan bagian dari ilmu bahasa yang didalamnya mengkaji tentang kata dan kelompok kata yang membentuk frasa, klausa, dan kalimat.
2. Lingkup Cakupan Sintaksis
a. Cakupan Sintaksis menurut Ramlan (1987:21) meliputi frasa, klausa, kalimat, dan wacana
b. Menurut Chaer (1994 : 219) satuan terkecil adalah kata, yang secara hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar yaitu frasa, klausa dan kalimat. Sedangkan unsur penbentuk wacana adalah kalimat.
Berdasarkan pengertian sintaksis di atas, dalam tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil, yang secara hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar yaitu frase. Maka di sini, kata, hanya dibicarakan sebgai satuan terkecil dalam sintaksis, yaitu dalam hubungannya dengan unsur-unsur pembentuk satuan yang lebih besar, yaitu frase, klausa, dan kalimat.
3. Hubungan antara Frasa, Klausa dan Kalimat
Dilihat dari bentuknya, kalimat dapat dirumuskan sebagai konstruksi sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kata atau lebih. Hubungan struktural antara kata dan kata, atau kelompok kata dan kelompok kata yang lain, berbeda-beda. Sementara, kedudukan tiap kata atau kelompok kata dalam kalimat itu berbeda-beda pula. Antara “kalimat” dan “kata” terdapat dua satuan sintaksis antara, yaitu “klausa” dan “frasa”. Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang mengandung unsur predikasi, sedangkan frasa